Rabu, 08 Desember 2010

Masalah konsepsi Ilmu budaya dasar dan Kemanusiaan


       Pada dasar nya sebuah konsep Ilmu budaya dasar di ciptakan agar manusia dapat mengetahui dan memahami kebudayaan yang dimiliki oleh tempat dimana manusia tersebut tinggal selain itu konsepsi IBD ini berguna untuk menanamkan rasa cinta terhadap suatu budaya secara bertahap dan pada akhirnya rasa cinta itu dapat melekat di hati nya sampai kapan pun karna manusia tersebut tidak sekedar mengetahui tapi juga memahami.

Namun kini konsepsi IBD tersebut seperti hanya sebuah metode yang perlu di ketahui bukan di pahami oleh setiap manusia,karna mungkin bagi sebagian orang hal tersebut hanya lah pengetahuan formalitas sebagai pelengkap status warga negara atau wilayah tidak lebih.memang di era globalisasi seperti sekarang manusia lebih menyukai hal-hal yang bersifat praktis,gaya dan terupdate agar mudah di terima di kelompok-kelompok sosial tertentu atau mulai malas melakukan suatu tradisi-tradisi dengan alasan kesibukan dan menganggap tradisi tersebut hanyalah hal yang tidak begitu penting bahkan mungkin tidak penting sama sekali.memang ironis kedengarannya tapi itu lah manusia di era globalisasi ini dengan paham individualisme nya.


Maka dari itu marilah kita jadikan sebuah konsep ilmu budaya dasar tersebut berlaku sebagaimana fungsi awalnya agar budaya-budaya yang telah diciptakan oleh nenek moyang kita tidak hilang tertelan era globalisasi dan anak cucu kita dapat menikmati indahnya budaya-budaya tersebut.


Senin, 22 November 2010

Manusia Dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."

Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....

Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."

Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan  kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?"  Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."

Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. "Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).

MANUSIA DAN HARAPAN

pada tulisan saya kali ini saya akan membahas tentang diri saya sebagai manusia dan suatu harapan saya mengenai suatu hal.

"harapan" mungkin kata tersebut ada di benak setiap manusia di dunia ini,entah harapan tentang negara,seseorang,atau pun suatu hal.begitupun saya dalam benak saya ada suatu harapan terhadap negara dan suatu hal dalam hal ini kesenian.

pertama saya akan membahas tentang harapan saya terhadap negara saya Indonesia.menurut saya di negara berkembang ini  banyak hal positif yang telah di raih di bawah kepemimpinan Bpk.Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajaran kepemerintahannya.seperti contoh giatnya pemberantasan koruptor hingga dibuatlah suatu lembaga hukum Komisi Pemberantasan Korupsi atau kita lebih sering mendengar nya dengan sebutan KPK lembaga ini tepatnya terbentuk ketika Bpk.SBY berdampingan dengan Bpk.Jusuf Kalla,lalu ada lagi pengadaan sarana transportasi Busway yang sukses mengatasi masalah kemacetan di awal kehadirannya di ibu kota jakarta ini dan kesuksesan lainnya seperti penangkapan teroris oleh DENSUS88 serta penjagaan terhadap kesenian budaya Indonesia yang akhir-akhir ini mendapatkan klaim dari negara lain.
namun ada pula beberapa masalah yang menjadi harapan saya bahkan mungkin seluruh masyarakat Indonesia yaitu seperti ketegasan jajaran Polri dalam menjaga setiap koruptor agar tetap menjalani hukuman atas perbuatan yang merugikan negara tersebut lalu ketegasan Ditlantas dalam membimbing pengguna lalu lintas untuk tertib agar dapat membantu upaya pemerintah mengatasi kemacetan.
saya dan seluruh masyarakat pun akan sangat berterima kasih dan bangga bila hal tersebut dapat terwujud

sekarang harapan saya terhadap kebudayaan kesenian Indonesia.pertama saya akan mengomentari kesenian budaya di Indonesia yaitu kesenian yang perlahan mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia terutama pemudanyasaya akan mengambil contoh suatu permainan tradisional seperti wayang,enggrang,petak umpet,kelereng,galaxin dan permainan lain yang dulu sangat terkenal di kalangan pemuda indonesia namun kini para pemuda Indonesia lebih memilih bermain mainan elektronik seperti jejaring sosial,chatting,game online,dan alat-alat game elektronik lainnya yang sebenarnya lebih membuat seseorang menjadi pribadi yang individualisme walaupun namanya jejaring sosial ataupun game Online karna tidak ada interaksi secara langsung antara satu individu dengan individu lainnya.dan contoh kedua yaitu tontonan tradisional dan modern  ketimbang menonton wayang golek,wayang orang,pertunjukan tari,pameran lukisan dan tontonan tradisional lain yang mestinya menjadi kebanggan lebih banyak yang memilih menonton bioskop yang terkadang film nya berunsur "Negatif" seperti pornografi,kekerasan dan kesedihan yang berlebihan sungguh sangat di sayangkan.
dan harapan saya terhadap kesenian dan kebudayaan di Indonesia yaitu berilah kesempatan pada kebudayaan/kesenian tersebut berkembang di Indonesia walaupun memang kita harus mengikuti arus revolusi yang terjadi di dunia ini.

Penulis : Galang Gusti Erlangga

Jumat, 05 November 2010

tugas mahasiswa 2010/2011

universitas adalah tingkat pendidikan dengan derajat tertinggi di dunia pendidikan 
maka dalam menentukan pilihan univesrsitas calon mahasiswa harus benar-benar memperhatikan aspek-aspek yang ada di dalam suatu universitas seperti kualitas pengajar,fasilitas,image,prestasi,dan tempat nya.
 
universitas gunadarma sudah tidak diragukan lagi atas semua layanan maupun fasilitas nya di bidang pendidikan dari mula universitas ini berdiri . layanan gunadarma yang telah diberikan kepada mahasiswanya seperti : baak online , studentsite ,UG open courseware , virtuall class , UG wartawarga , UG community , dll.

Adapun penjelasan layanan baak online dan studentsite adalah :

1. Baak online adalah Suatu layanan dari universitas gunadarma yang didalamnya terdapat fitur-fitur tentang kegiatan aktif perkuliahan kemahasiswaan , jadwal mata kuliah , dan informasi yang masih banyak lainnya untuk kepentingan pendidikan . Apabila ingin melihat apa yang terdapat di baak online untuk lebih jelasnya dapat mengakses melalui http://baak.gunadarma.ac.id

2. Studentsite adalah suatu layanan dari universitas gunadarma  yang didalamnya terdapat data pribadi mahasiswa dan nilai-nilai dari mata kuliah , tugas-tugas , dll. Apabila ingin melihat apa yang terdapat di studentsite untuk lebih jelasnya dapat mengakses melalui http://studentsite.gunadarma.ac.id

Adapun kekurangan dan kelebihan dari fitur-fitur tersebut adalah masih terlalu susah untuk di akses dikarenakan jaringan server yang lemah . Dan tidak adanya daftar kehadiran kemahasiswaan .

Senin, 25 Oktober 2010

TUGAS SOFTSKILL

WAYANG YANG SAYANG DI LUPAKAN



Kamis, 03 Desember 2009

Wayang sebenarnya bukan hanya sekadar tontonan, tapi juga tatanan dan tuntunan perilaku masyarakat. Sayangnya, selama ini pemerintah dinilai tidak berpihak pada kelestarian budaya ini.

Malam itu hujan baru saja mengguyur desa Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Hawa dingin terasa semakin menusuk tulang. Namun hal itu tidak mengurangi kesakralan pertunjukan wayang yang merupakan ritual tasyukuran desa pada Jumat (20/10).

Semalam suntuk, dalang Ki Purbo Asmoro mempertunjukan kepiawaiannya membawakan lakon “Wahyu Makutharama”.

Ratusan warga desa dengan antusias menyimak gaya dalang asal Surakarta yang membawakan kisah dalam bahasa Jawa mulai pukul 21.00-04.00 WIB.

Ki Purbo mengisahkan perebutan Wahyu Makutharama antara Pandawa (Arjuna) dan Kurawa (Duryudana). Makutharama merupakan mahkota yang dimiliki raja Ayodya Ramawijaya sebagai penjelmaan dewa Wisnu pada zaman Ramayana. Sedangkan pada zaman Mahabharata, Dewa Wisnu menjelma lagi menjadi Kresna dan Arjuna.

Kisah tersebut memuat nilai-nilai kepemimpinan Ramawijaya yang memiliki sifat-sifat alam, yakni matahari, bulan, angkasa, Bumi, angin, api, dan air. Lalu sifat-sifat tersebut diwariskan kepada Wisnu yang saat itu menjelma sebagai manusia.

“Singkat kata, kisah Wahyu Makutharama tersebut kaya akan konsep-konsep kepemimpinan yang dapat menjadi tuntunan masyarakat,” kata Ki Purbo yang juga menjadi dosen tamu di Institut Seni Indonesia, Surakarta, Jawa Tengah.

Seorang dalang memang dapat mengemas pesan apa pun sesuai permintaan penyelenggara. Meski demikian, menurut dalang sekaligus akademisi dari Universitas Indonesia, Darmoko, setidaknya ada nilai moral dan seni yang akan selalu mendominasi dalam setiap cerita pewayangan.

Nilai moral memberikan bingkai bagaimana seyogianya manusia bersikap dan berperilaku ketika berhubungan dengan Tuhan, alam, dan manusia lainnya.

“Karena itu wayang bukan sekadar tontonan, akan tetapi juga sebuah tatanan dan tuntunan,” tandas dosen mata kuliah wayang ini. Oleh sebab itu, tambahnya, masyarakat di suatu daerah memanfaatkan cerita wayang tersebut sebagai bahan renungan, pedoman, dan bahkan ideologi hidup mereka.

Selain moral, di dalam wayang juga terkandung lima aspek, yaitu widya (filsafat dan pendidikan), drama (pentas dan musik karawitan), gatra (pahat dan seni lukis), ripta (sangit dan sastra), dan cipta (konsepsi dan ciptaan-ciptaan baru).

Maka tak berlebihan bila seniman Barat menilai wayang sebagai the most complex and sophisticated theatrical form in the world.

Bahkan, ada warga negara Australia yang saking jatuh cintanya terhadap kesenian wayang berusaha mempelajarinya dan sekarang berhasil menjadi dalang andal.

Dialah Gaura Mancacaritadipura, seorang ekspatriat yang kini menjadi warga negara Indonesia. “Saya mencintai kesenian wayang karena kaya akan unsur kesenian dan filsafat,” cetus Gaura (nama asli) yang mendapatkan nama Mancacaritadipura dari PakubuwonoXII.

Diakui Dunia

Selain pengakuan-pengakuan tersebut, wayang Indonesia juga telah ditetapkan sebagai “A Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity” oleh Unesco pada 7 November 2003 di Paris, Prancis.

Menurut para pakar seni, penghargaan itu memang layak disandang karena wayang merupakan hasil budaya asli bangsa Indonesia. Apalagi, keberadaan wayang di negeri ini telah dikenal sejak sekitar abad XII dan berkembang sampai sekarang.

Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film, Depertemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) RI, Tjejep Suparman, mengungkapkan program “masterpieces” sudah tidak dilanjutkan lagi sejak Konvensi 2003 Unesco tentang Perlindungan Warisan Budaya Takbenda.

Tapi berdasaran keputusan konveksi tersebut, pada 4 November 2008 wayang Indonesia terinskripsi dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.

Pengakuan Unesco tersebut akan menjadi bukti bahwa wayang memang budaya genius bangsa Indonesia. “Jadi akan percuma bila ada suatu negara yang mencoba mengklaim wayang sebagai kekayaan budayanya,” ujar Tjejep.

Penghagaan dari badan dunia tersebut memang sangat strategis untuk mengembangkan budaya wayang di masa-masa akan datang. Akan tetapi dalam pengembangan wayang itu sendiri ada ganjalan yang justru muncul dari dalam bangsa ini sendiri. “Ada kesan Pemerintah selama ini ‘membiarkan’ kesenian wayang,” ujar Darmoko.

Sejak Indonesia mendapatkan penghargaan dari Unesco, kata Darmoko, mana pernah ada porsi anggaran yang jelas dari pemerintah untuk mengembangkan dan melestarikan wayang, baik untuk organisasi nasional pewayangan, Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi), maupun Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi).

“Apalagi bantuan anggaran untuk sanggar-sanggar wayang yang sebenarnya menjadi urat nadi budaya wayang masih bisa hidup sampai saat ini,” ujarnya.

Selama ini, dua organisasi yang memiliki kontribusi besar terhadap pengembangan dan pelestarian wayang mendapatkan dana dari para sukarelawan saja.

“Sejak berdirinya Senawangi maupun Pepadi, kami tidak pernah mendapatkan dukungan finasial sepeser pun dari pemerintah, dalam hal ini Depbudpar,” ujar Sekretaris Jenderal Senawangi, Tupuk Sutrino.

Bersyukur, kata Tupuk, selama ini Senawangi memiliki banyak “kawan” yang bersedia mengucurkan dana untuk melakukan berbagai kegiatan agar kesenian wayang tetap bergairah, baik di dalam maupun luar negeri. Sebab, mengandalkan pemerintah yang selama ini sepertinya melulu berpihak pada masalah pariwisata akan percuma.

Bahkan, lanjut Tupuk, rencana akan diselenggarakannya Festival Nasional Dalang Cilik dan deklarasi Union Internationale de la Marionette (UNIMA) pada 16 Desember 2009 di Jakarta merupakan ide yang dari para sukarelawan yang kemudian diwujudkan bersama. Deklarasi ini dinilai akan sangat mendukung posisi Indonesia sebagai pemilik kesenian wayang di mata masyarakat internasional.

Menurut dalang sekaligus dosen dari Institut Seni Indonesia Surakarta, Trisno Santoso, saat ini tantangan terberat bagi para seniman yang terlibat dalam suatu pagelaran pewayangan sebenarnya adalah gempuran budaya pop yang dinilai sudah semakin tidak terbendung lagi. Para seniman berjam terbang tinggi atau pelaku seni kreatif yang mungkin akan tetap eksis.

Secara tidak langsung Depbudpar sebenarnya juga sudah menangkap keluhan para pelaku seni wayang tersebut. Namun, masalah pengembangan dan pelestarian kesenian wayang bukan berarti sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat saja. “Apalagi sejak diberlakukannya otonomi daerah,” ujar Tjejep.

Selama ini, Depbupar juga terus mengimbau para gubenur di Indonesia yang memiliki kesenian wayang di daerahnya agar menggelar pertunjukan ini dalam melakukan hajatan. Menurut Tjejep, seharusnya pergelaran wayang semalam suntuk di Istana Negara pada peringatan HUT ke-64 kemerdekaan Republik Indonesia, menjadi titik tolak kebangkitan pertunjukan kesenian wayang di instansi-instansi pemerintah.

Tapi, pergelaran wayang di instansi-instansi seyogianya tidak bersifat seremonial belaka, melainkan harus mengandung unsur pendidikan. Untuk itu, Depbupar juga menganjurkan agar kesenian wayang dimasukkan dalam kurikulum sekolah. “Itu semua langkah yang akan terus kita tempuh agar kesenian wayang ini dapat tetap lestari,” pungkas Tjejep.


Sumber : www.koran-jakarta.com

Pendapat : menurut saya opini yang di berikan oleh penulis artikel ini benar bahwa sangat di sayang kan jika kebudayaan wayang di Indonesia terlupakan oleh masyarakat nya.karna wayang di indonesia bukan sekedar sebuah hiburan tetapi wayang telah menjadi satu kepribadian bangsa yang telah di kenal di banyak negara bahkan telah mendapat kan penghargaan yaitu “A Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity” oleh UNESCO di Paris,Perancis pada tanggal 7 November 2003.


maka sepantasnya masyarakat harus lebih mengapresiasi karya asli indonesia tersebut dengan mengadakan acara khusus mengenai kebudayaan wayang ataupun mengenalkan kebudayaan ini pada anak-anak sejak dini,karena menurut saya kebudayaan ini mulai terpinggirkan oleh kebudayaan asing yang praktis,tanpa tantangan dan tidak memerlukan kreatifitas.