- Kebutuhan dan Kegunaan Forecasting dalam Planning
Seringkali terdapat waktu senjang (time lag) antara
kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri.
Adanya waktu tenggang (lead time) ini merupakan alasan yang utama bagi
perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting). Jika waktu tenggang nol
atau sangat kecil maka perencanaan (planning) tidak diperlukan, tetapi
sebaliknya jika waktu tenggang itu panjang dan hasil akhir dari suatu peristiwa
tergantung pada faktor – faktor yang dapat diketahui maka perencanaan
(planning) dapat memegang peranan yang sangat penting. Dalam situasi seperti
ini maka peramalan (forecasting) diperlukan untuk menetapkan kapan suatu
kondisi atau kejadian yang akan terjadi sehingga tindakan yang tepat harus
dilakukan.
Dalam hal manajemen dan administrasi, perencanaan
merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena waktu tenggang untuk mengambil
keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun, beberapa hari atau mungkin
beberapa jam saja. Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang sangat
penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien, dan keberhasilan suatu
perusahaan atau organisasi tergantung pada kedua jenis peristiwa tersebut.
Peramalan (forecasting) mempunyai peranan langsung pada jenis peristiwa
eksternal, sedangkan pengambilan keputusan berperan terhadap peristiwa internal
organisasi atau perusahaan. Perencanaan merupakan mata rantai yang memadukan
kedua hal tersebut.
Peramalan (forecasting) adalah bagian yang integral
dari kegiatan pengambilan keputusan manejemen. Organisasi selalu menentukan
sasaran dan tujuan, berusaha menduga faktor-faktor lingkungan kemudia memilih
tindakan yang diharapkan akan menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan
tersebut. Kebutuhan akan peramalan (forecasting) meningkat sejalan dengan usaha
pihak manajemen untuk mengurangi ketergantungan pada hal-hal yan belum pasti.
Peramalan menjadi lebih ilmiah sifatnya dalam menghadapi lingkungan manajemen,
karena setiap bagian dari organisasi berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya.
- Keuntungan penggunaan metode forecasting
- Penjadwalan sumber daya yang tersedia
- Penyediaan sumber daya tambahan
- Penentuan sumber daya yang diinginkan.
- Komponen analisis Perencanaan dan Peramalan(Forecasting)
Pada dasarnya
Perencanaan sumber daya manusia memiliki beberapa komponen analisis untuk
mendapatkan informasi mengenai sumber daya manusia serta mengambil keputusan
dari informasi yang telah didapatkan, komponen tersebut yaitu :
- Rumusan filsafat perusahaan
Komponen ini berisi
nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan utama bagi perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan bisnis. Norma-norma itu memberikan gambaran tentang dasar
dari eksistensi perusahaan.
- Rumusan tentang indentitas, tujuan dan sarana perusahaan
Komponen ini memuat
tentang identitas berupa penegasan dari
missi yang dijalankan perusahaan. Penegasan itu secara kongkrit akan
menggambarkan bidang bisnis utama yang dipilih dan ditekuni perusahaan. Selanjutnya
dari ketegasan dan kejelasan itu, perlu dirumuskan tujuan utama bisnis yang akan dijelajahi ,
yang harus dijabarkan pula dalam
mencapainya. Dengan demikian akan terlihat volume dan beban kerja yang akan
mempermudah dalam menyusun struktur organisasi perusahaan berupa unit-unit
kerja baik secara vertical dan horizontal.
- Evaluasi kekuatan dan kelemahan
Komponen ini memuat
hasil evaluasi mengenai kekuatan yang dimiliki dalam mensukseskan bisnis
perusahaan, sekalugus juga mengenai kelemahan atau keterbatasan yang dihadapi
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
- Merumuskan desain pembidangan dan pembagian kerja
Komponen ini berisi
penetapan unit kerja sehingga dihasilkan struktur organisasi yang jelas dengan
volume dan beban kerja yang harus dilaksanakannya . Demikian juga jelas
hubungannya satu dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran dan mewujudkan
missi organisasi.
- Pengembangan strategi
Komponen ini berisi
tentang cara mencapai tujuan secara bertahap dan cara menilai/mengukur tingkat
pencapaiannya, tidak saja secara kuantitatif, tetapi juga kecepatannya dalam
arti tingkat ketepatannya dilihat dari segi waktu.
- Penjabaran program
Komponen ini memuat
tentang program setiap unit kerja atau departemen dan yang sejenis dan cara
menilai / mengukur tingkat efektivitas pelaksanaannya.
Namun dengan adanya
metode Forecasting SDM pihak manajemen dapat meneruskan analisis untuk masa
mendatang atau dengan kata lain pihak manajemen dapat memperkirakan kondisi
kedepannya dengan menggunakan metode Forecasting SDM, seprti dibawah ini :
- Inkrementalisme (atau dekrementalisme)
merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan
perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi
anggaran.
- Collective opinion
teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai
sumber didalam dan diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok
mengenai penafsiran data tersebut.
- Categorical and Cluster forecasting
teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut
untuk berbagai kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan
kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan
ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
- Modeling
metode ini menggunakan
matematis dan komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik
model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi
ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan,
persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi,
jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.
Dengan adanya keempat
metode forecasting SDM tersebut sebagai tambahan dalam proses perencanaan, maka
pihak manajemen akan lebih mudah dalam menentukan perencanaan dari berbagai
kegiatan yang menyangkut SDM, mulai dari proses Perekrutan, Penjadwalan,
Penentuan strategi, dll.
Sumber :
- Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB, MANAJEMEN OPERASIONAL, Darman SE. MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar