Jumat, 19 Oktober 2012

ANALISIS JURNAL

TEMA: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA

ANALISIS JURNAL PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA

Jurnal 1(PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KABUPATEN MUARA ENIM)
Oleh:Anwar Prabu, Alumni Magister Manajemen Universitas Sriwijaya
Manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka aktifitas
dan rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagaimana diketahui sebuah organisasi
atau perusahaan, didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang tergolong dari
berbagai status yang mana status tersebut berupa pendidikan, jabatan dan golongan,
pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pengeluaran, serta tingkat usia dari
masing - masing individu tersebut, Hasibuan (2000 : 147)
Otonomi Daerah tahun 2001, kemudian menyongsong era globalisasi ekonomi yang
meliputi AFTA (Asean Free Trade Area) yang sudah diberlakukan tahun 2003, APEC (Asean
Facific Economi Community) tahun 1010 dan WTO (World Trade Organization) tahun 2020
(Kompas, 4 September 2020) menuntut perubahan, perbaikan serta peningkatan di berbagai
bidang antara lain peningkatan mutu sumber daya manusia untuk dapat bersaing dan mandiri.
Adalah suatu kenyataan kehidupan organsisasional bahwa pimpinan memainkan
peranan yang amat penting, bahkan dapat dikatakan amat menentukan, dalam usaha
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Memang benar bahwa pimpinan, baik
secara individual maupun sebagai kelompok, tidak mungkin dapat bekerja sendirian. Pimpinan
membutuhkan sekelompok orang lain, yang dengan istilah populer dikenal sebagai bawahan,
yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para bawahan itu memberikan pengabdian dan
sumbangsihnya kepada organisasi, terutama dalam cara bekerja yang efisien, efektif,
ekonomis dan produktif.
Dari kenyataan tersebut di atas, maka pemberian motivasi dikatakan penting, karena
pimpinan atau manajer itu tidak sama dengan karyawan, karena seorang pimpinan tidak dapat
melakukan pekerjaan sendiri. Keberhasilan organisasi amat ditentukan oleh hasil kerja yang
dilakukan orang lain (bawahan). Untuk melaksanakan tugas sebagai seorang manajer ia harus
membagi-bagi tugas dan pekerjaan tersebut kepada seluruh pagawai yang ada dalam unit
kerjanya sesuai hierarkhi. Seorang pimpinan harus mampu menciptakan suasana yang
kondusif, memberikan cukup perhatian, memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja,menjalinkomunikasiyangbaikdenganseluruhpegawai.
Jurnal 2(PENGARUH KOMPENSASI, PENGEMBANGAN KARIR, LINGKUNGAN
KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
DENGAN KEYAKINAN DIRI (SELF EFFICACY) SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI)
Oleh :Siti Fathonah STIE AUB SURAKARTA, Ida Utami, STIE AUB SURAKARTA
Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dibutuhkan untuk menciptakan iklim good governance pada birokrasi publik, khususnya fungsi pengembangan sumber daya manusia hendaknya dirancang dengan memperhatikankebutuhan-kebutuhan riil dari good governance. Pengembangan sumber daya manusia yang relevan dengan good governance diantaranya mencakup peningkatan kompensasi,
pengembangan karir, menciptakan lingkungan kerja secara kondusif dan menjaga komitmen organisasi yang selaras dengan tujuan organisasi sehinggadapat memberikan kepuasan kerja kepada seluruh pegawai.Permasalahan yang terpenting mengenai kompensasi saat ini adalah belum optimalnya kompensasi yang diterima pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar apabila dibandingkan dengan beban kerja yang dilakukan masing-masing pegawai. Dengan adanya SOTK baru menuntut pegawai untuk bekerja lebih profesional, disiplin dan mampu menyelesaikan
program kerja yang ada dengan tepat dan hasil kerja yang baik, sedangkan di sisi lain kompensasi yang diterima pegawai dirasa belum optimal. Menurut Siagian (2007: 253) jika pegawai diliputi oleh rasa tidak puas atas kompensasi yang diterimanyadampaknya bagi organisasi akan sangat bersifat negatif artinya apabila permasalahan kompensasi tidak dapat terselesaikan dengan baik maka dapat menurunkan kepuasan kerja pegawai. Pengembangan karir merupakan hal yang penting dalam mengembangkan dan memperhatikan sumber daya manusia. Pengembangan karir sangat mendukung efektivitas individu, kelompok dan organisasi dalam mencapai tujuan serta menciptakan kepuasan kerja. Pegawai di Sekretariat DaerahKabupaten Karanganyar akan merasa puas dalam bekerja apabila aspekaspek pekerjaan dan dirinya mendukung. Persepsi setiap pegawai terhadap pengembangan karir bisa berbeda tergantung pada cara pandang pegawai terhadap faktor pengembangan karir. Menurut Siagian (2007:215) semakin baik kesempatan pegawai untuk mengembangkan karirnya maka semakin besar kepuasan kerja pegawai sehingga dapat berdampak pada hasil kerja lebih baik. Pegawai akan mampu dan mau bekerja dengan baik serta memiliki kepuasan kerjayang tinggi apabila pegawa ditempatkan pada posisi jabatanyang sesuai dengan minat dan kemampuan serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan dengan melakukan pekerjaan. Pegawai harus ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuaidengan minat dan kemampuan dengan mempertimbangkan upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. Lingkungan kerja di Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar yang semakin dinamis mengalami perkembangan yang menghasilkan implikasi luas terhadap organisasi. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan internal dan eksternal organisasi. Lingkungan internal organisasi tidak saja meliputi kondisi fisik yang sifatnya kasat mata seperti kondisi ruangkerja, ruang ventilasi dan kondisi fisik gedung, melainkan hal-hal yang tidak secara eksplisit terlihat akan tetapi juga mempengaruhi kondisi lingkungan internal seperti kebiasaankebiasaan pegawai, perilaku organisasi dan intensitas pertemuan. Kondisi internal organisasi tersebut senantiasa
berubah dan berkembang sehingga menuntut sebuah pembelajaran yang sesuai agar permasalahan-permasalahan yang berdampak pada penurunan kepuasan kerja pegawai dapat diantisipasi. Lingkungan eksternal meliputi instansi-instansi lain, organisasi swasta, masyarakat, teknologi dan kondisi sosial ekonomi yang mengalami dinamikan dari waktu ke waktu. Kondisi lingkungan kerja menuntut adaptasi sumber daya manusia baik yang menyangkut aspek faktor kemampuan, kecakapan maupun perilaku. Kemampuan dan kecakapan yang dimaksud hendaknya mampu mengimbangi arusperkembangan dan perubahan yangterjadi. Menurut (Robbins, 2003: 103) bahwa pegawai akan berkerja secaramaksimal apabila lingkungan kerja nyaman dan mendukung karena pegawai merasa puas dengan lingkungan kerja yang ada.

Jurnal 3( Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Yapen Waropen, Papua)
Oleh:KarelA.Leklikwati
Sumber Daya manusia merupakau salah satu unsur dalam organisasi yang mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi berganiung pada peran yang dijalankan oleh orang-orang yang ada di dalamnya. Penekanan perhatian pada faktor manusia dalam organisasi, bukan berarti bahwa faktor-faktor lain tidak memegang peranan penting, karena berbagai faktor yang diperlukan dalam organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu sama lcunya. Manusia, selain merupakan unsur pelaksana daripada kebijakan-kebijakau dalam organisasi, mereka juga mempakan mahluk yang mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan, serta harapan-harapan tertentu. Hal ini sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan mempenganh kinerja, dedikasi, dan kepuasan kerja (Hasibuan, 1996:90) Usaha yang dilakukan manusia melalui organisasi termasuk dalam bentuk pemsahaan, pada dasarnya tertuju pada pgnenuhan kebutuhan (need) sebagai manusia. Dengan kata !ah untuk dapat hid~pla yak secara manusiawi berdasarkan hakikat kemanusiaannya, manusia memiliki kebutuhan yaug hams dipenuhi. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya itu merupakan persyaratan penting dalam menempatkannya pada kedudukan sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia (Nawawi, 2001:45). Kompensasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kompensasi finansial seperti upah, gaji, tunjangan, bonus, dan lain-lain, dan kompensasi non finansial seperti seperti promosi, penghargaan dan lain-lain (Umar, 2001:16).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar