TEMA:
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
ANALISIS JURNAL PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
Jurnal 1(PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI
BADAN
KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KABUPATEN MUARA
ENIM)
Oleh:Anwar Prabu, Alumni Magister Manajemen Universitas Sriwijaya
Manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka aktifitas
Oleh:Anwar Prabu, Alumni Magister Manajemen Universitas Sriwijaya
Manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka aktifitas
dan
rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagaimana
diketahui sebuah organisasi
atau
perusahaan, didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang
tergolong dari
berbagai
status yang mana status tersebut berupa pendidikan, jabatan dan
golongan,
pengalaman,
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pengeluaran, serta tingkat
usia dari
masing
- masing individu tersebut, Hasibuan (2000 : 147)
Otonomi
Daerah tahun 2001, kemudian menyongsong era globalisasi ekonomi yang
meliputi
AFTA (Asean Free Trade Area) yang sudah diberlakukan tahun 2003, APEC
(Asean
Facific
Economi Community) tahun 1010 dan WTO (World Trade Organization)
tahun 2020
(Kompas,
4 September 2020) menuntut perubahan, perbaikan serta peningkatan di
berbagai
bidang
antara lain peningkatan mutu sumber daya manusia untuk dapat bersaing
dan mandiri.
Adalah
suatu kenyataan kehidupan organsisasional bahwa pimpinan memainkan
peranan
yang amat penting, bahkan dapat dikatakan amat menentukan, dalam
usaha
pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Memang benar bahwa pimpinan,
baik
secara
individual maupun sebagai kelompok, tidak mungkin dapat bekerja
sendirian. Pimpinan
membutuhkan
sekelompok orang lain, yang dengan istilah populer dikenal sebagai
bawahan,
yang
digerakkan sedemikian rupa sehingga para bawahan itu memberikan
pengabdian dan
sumbangsihnya
kepada organisasi, terutama dalam cara bekerja yang efisien, efektif,
ekonomis
dan produktif.
Dari
kenyataan tersebut di atas, maka pemberian motivasi dikatakan
penting, karena
pimpinan
atau manajer itu tidak sama dengan karyawan, karena seorang pimpinan
tidak dapat
melakukan
pekerjaan sendiri. Keberhasilan organisasi amat ditentukan oleh hasil
kerja yang
dilakukan
orang lain (bawahan). Untuk melaksanakan tugas sebagai seorang
manajer ia harus
membagi-bagi
tugas dan pekerjaan tersebut kepada seluruh pagawai yang ada dalam
unit
kerjanya
sesuai hierarkhi. Seorang pimpinan harus mampu menciptakan suasana
yang
kondusif,
memberikan cukup perhatian, memberikan penghargaan terhadap prestasi
kerja,menjalinkomunikasiyangbaikdenganseluruhpegawai.
Jurnal
2(PENGARUH KOMPENSASI,
PENGEMBANGAN KARIR, LINGKUNGAN
KERJA
DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
PEGAWAI
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
DENGAN
KEYAKINAN DIRI (SELF
EFFICACY) SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI)
Oleh
:Siti Fathonah STIE AUB SURAKARTA, Ida Utami, STIE AUB
SURAKARTA
Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dibutuhkan untuk menciptakan iklim good governance pada birokrasi publik, khususnya fungsi pengembangan sumber daya manusia hendaknya dirancang dengan memperhatikankebutuhan-kebutuhan riil dari good governance. Pengembangan sumber daya manusia yang relevan dengan good governance diantaranya mencakup peningkatan kompensasi,
Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dibutuhkan untuk menciptakan iklim good governance pada birokrasi publik, khususnya fungsi pengembangan sumber daya manusia hendaknya dirancang dengan memperhatikankebutuhan-kebutuhan riil dari good governance. Pengembangan sumber daya manusia yang relevan dengan good governance diantaranya mencakup peningkatan kompensasi,
pengembangan
karir, menciptakan lingkungan kerja secara kondusif dan menjaga
komitmen organisasi yang selaras dengan tujuan organisasi
sehinggadapat memberikan kepuasan kerja kepada seluruh
pegawai.Permasalahan yang terpenting mengenai kompensasi saat ini
adalah belum optimalnya kompensasi yang diterima pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Karanganyar apabila dibandingkan dengan beban kerja
yang dilakukan masing-masing pegawai. Dengan adanya SOTK baru
menuntut pegawai untuk bekerja lebih profesional, disiplin dan mampu
menyelesaikan
program
kerja yang ada dengan tepat dan hasil kerja yang baik, sedangkan di
sisi lain kompensasi yang diterima pegawai dirasa belum optimal.
Menurut Siagian (2007: 253) jika pegawai diliputi oleh rasa tidak
puas atas kompensasi yang diterimanyadampaknya bagi organisasi akan
sangat bersifat negatif artinya apabila permasalahan kompensasi tidak
dapat terselesaikan dengan baik maka dapat menurunkan kepuasan kerja
pegawai. Pengembangan karir merupakan hal yang penting dalam
mengembangkan dan memperhatikan sumber daya manusia. Pengembangan
karir sangat mendukung efektivitas individu, kelompok dan organisasi
dalam mencapai tujuan serta menciptakan kepuasan kerja. Pegawai di
Sekretariat DaerahKabupaten Karanganyar akan merasa puas dalam
bekerja apabila aspekaspek pekerjaan dan dirinya mendukung. Persepsi
setiap pegawai terhadap pengembangan karir bisa berbeda tergantung
pada cara pandang pegawai terhadap faktor pengembangan karir. Menurut
Siagian (2007:215) semakin baik kesempatan pegawai untuk
mengembangkan karirnya maka semakin besar kepuasan kerja pegawai
sehingga dapat berdampak pada hasil kerja lebih baik. Pegawai akan
mampu dan mau bekerja dengan baik serta memiliki kepuasan kerjayang
tinggi apabila pegawa ditempatkan pada posisi jabatanyang sesuai
dengan minat dan kemampuan serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan
dengan melakukan pekerjaan. Pegawai harus ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang sesuaidengan minat dan kemampuan dengan mempertimbangkan
upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. Lingkungan kerja di
Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar yang semakin dinamis
mengalami perkembangan yang menghasilkan implikasi luas terhadap
organisasi. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan internal
dan eksternal organisasi. Lingkungan internal organisasi tidak saja
meliputi kondisi fisik yang sifatnya kasat mata seperti kondisi
ruangkerja, ruang ventilasi dan kondisi fisik gedung, melainkan
hal-hal yang tidak secara eksplisit terlihat akan tetapi juga
mempengaruhi kondisi lingkungan internal seperti kebiasaankebiasaan
pegawai, perilaku organisasi dan intensitas pertemuan. Kondisi
internal organisasi tersebut senantiasa
berubah
dan berkembang sehingga menuntut sebuah pembelajaran yang sesuai agar
permasalahan-permasalahan yang berdampak pada penurunan kepuasan
kerja pegawai dapat diantisipasi. Lingkungan eksternal meliputi
instansi-instansi lain, organisasi swasta, masyarakat, teknologi dan
kondisi sosial ekonomi yang mengalami dinamikan dari waktu ke waktu.
Kondisi lingkungan kerja menuntut adaptasi sumber daya manusia baik
yang menyangkut aspek faktor kemampuan, kecakapan maupun perilaku.
Kemampuan dan kecakapan yang dimaksud hendaknya mampu mengimbangi
arusperkembangan dan perubahan yangterjadi. Menurut (Robbins, 2003:
103) bahwa pegawai akan berkerja secaramaksimal apabila lingkungan
kerja nyaman dan mendukung karena pegawai merasa puas dengan
lingkungan kerja yang ada.
Jurnal 3( Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial terhadap
Kepuasan
Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Yapen Waropen,
Papua)
Oleh:KarelA.Leklikwati
Sumber Daya manusia merupakau salah satu unsur dalam organisasi yang mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi berganiung pada peran yang dijalankan oleh orang-orang yang ada di dalamnya. Penekanan perhatian pada faktor manusia dalam organisasi, bukan berarti bahwa faktor-faktor lain tidak memegang peranan penting, karena berbagai faktor yang diperlukan dalam organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu sama lcunya. Manusia, selain merupakan unsur pelaksana daripada kebijakan-kebijakau dalam organisasi, mereka juga mempakan mahluk yang mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan, serta harapan-harapan tertentu. Hal ini sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan mempenganh kinerja, dedikasi, dan kepuasan kerja (Hasibuan, 1996:90) Usaha yang dilakukan manusia melalui organisasi termasuk dalam bentuk pemsahaan, pada dasarnya tertuju pada pgnenuhan kebutuhan (need) sebagai manusia. Dengan kata !ah untuk dapat hid~pla yak secara manusiawi berdasarkan hakikat kemanusiaannya, manusia memiliki kebutuhan yaug hams dipenuhi. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya itu merupakan persyaratan penting dalam menempatkannya pada kedudukan sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia (Nawawi, 2001:45). Kompensasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kompensasi finansial seperti upah, gaji, tunjangan, bonus, dan lain-lain, dan kompensasi non finansial seperti seperti promosi, penghargaan dan lain-lain (Umar, 2001:16).
Sumber Daya manusia merupakau salah satu unsur dalam organisasi yang mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi berganiung pada peran yang dijalankan oleh orang-orang yang ada di dalamnya. Penekanan perhatian pada faktor manusia dalam organisasi, bukan berarti bahwa faktor-faktor lain tidak memegang peranan penting, karena berbagai faktor yang diperlukan dalam organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu sama lcunya. Manusia, selain merupakan unsur pelaksana daripada kebijakan-kebijakau dalam organisasi, mereka juga mempakan mahluk yang mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan, serta harapan-harapan tertentu. Hal ini sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan mempenganh kinerja, dedikasi, dan kepuasan kerja (Hasibuan, 1996:90) Usaha yang dilakukan manusia melalui organisasi termasuk dalam bentuk pemsahaan, pada dasarnya tertuju pada pgnenuhan kebutuhan (need) sebagai manusia. Dengan kata !ah untuk dapat hid~pla yak secara manusiawi berdasarkan hakikat kemanusiaannya, manusia memiliki kebutuhan yaug hams dipenuhi. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya itu merupakan persyaratan penting dalam menempatkannya pada kedudukan sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia (Nawawi, 2001:45). Kompensasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kompensasi finansial seperti upah, gaji, tunjangan, bonus, dan lain-lain, dan kompensasi non finansial seperti seperti promosi, penghargaan dan lain-lain (Umar, 2001:16).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar