BAB II
1. LANDASAN TEORI
1.1. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat
individual, setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, semakin tinggi kepuasan yang
dirasakan, sebaliknya bila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan individu, maka makin rendah tingkat kepuasannya (As’ad,
2005:103), sedangkan menurut Hasibuan (2007: 202) kepuasan kerja adalah sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan
oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati
dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
Menurut Handoko (2000: 129) kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya. Pendapat lain tentang kepuasan kerja dikemukakan oleh Hoppeck
(dalam As’ad 2005:104) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari
pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan
kebutuhannya, sedangkan menurut Kartono (2007: 249) kepuasan kerja adalah
penilaian dari pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan
memuaskan kebutuhan.
1.2. Kompensasi
Hasibuan (2007:117) mendefinisikan kompensasi sebagai semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial
(financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan
kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada umumnya, bentuk kompensasi
adalah finansial karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh organisasi.
Kompensasi bisa langsung, dimana uang langsung diberikan kepada pegawai,
ataupun tidak langsung dimana pegawai menerima kompensasi dalam bentuk-bentuk
non moneter. Terminologi- terminologi dalam kompensasi adalah sebagai berikut
(Simamora, 2001: 124):
a. Upah dan gaji, upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji
per jam (semakin alam jam kerjanya semakin besar bayarannya). Upah merupakan
basis bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan
pemeliharaan. Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan.
b. Insentif, adalah tambahan-tambahan kompensasi di atas atau
di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan.
Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan
berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan- keuntungan, atau upayaupaya
pemangkasan biaya. Tujuan utama program insentif
adalah mendorong produktivitas pegawai dan efektivitas biaya.
c. Tunjangan, yaitu berupa asuransi kesehatan dan jiwa, liburan
yang ditanggung instansi, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang
berhubungan dengan hubungan kepegawaian
adalah contoh dari program tunjangan.
d. Fasilitas, yaitu dapat mewakili jumlah substansial dari
kompensasi, terutama bagi eksekutifeksekutif yang dibayar mahal.
Contoh fasilitas adalah kenikmatan seperti mobil instansi,
akses ke instansi yang mudah dan lainnya.
2. PENELITIAN TERDAHULU
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk
mengetahui hubungan
antara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan yang
akan dilakukan. Di bawah
ini peneliti akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang
pernah dilakukan : Penelitian
yang dilakukan oleh Siti fatonah dan Ida utami STIE AUB SURAKARTA,
dengan judul”PENGARUH KOMPENSASI,
PENGEMBANGAN KARIR, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN
KEYAKINAN DIRI (SELF EFFICACY) SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Hasil” uji koefisien
determinasi menunjukkan bahwa angka Adjusted R2
sebesar 0,880 yang dalam hal ini berarti variabilitas variabel kepuasan kerja
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dapat dijelaskan oleh
variabilitas variabel kompensasi, pengembangan karir, lingkungan kerja,
komitmen organisasi dan keyakinan diri sebesar 88%, sedangkan sisanya 12%
dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi
misalnya pengawasan kerja dan kepemimpinan.
3. HIPOTESIS
1. Terdapat pengaruh signifikan kompensasi terhadap kepuasan
kerja pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Karanganyar.
2. Keyakinan diri (self efficacy) dapat memoderasi
pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Karanganyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar