107 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet
Terhadap Keputusan Pembelian Paket Layanan
Data Unlimited Internet CDMA di DKI Jakarta
Handy Noviyarto
Magister Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Abstrak
Teknologi GSM dan CDMA menjadi pilihan bagi pasar potensial bagi
penyedia jasa operator jaringan telekomunikasi di Indonesia. Terus
tumbuhnya pasar internet membuat operator telekomunikasi giat
berlomba memasarkan paket-paket jasa layanan data internet. Operatoroperator
telekomunikasi GSM ataupun CDMA seperti tak mau kalah
menawarkan paket-paket internet tersebut. Paket Mobile internet yang
lagi menjadi trend dan menjadi komiditi produk andalan dari beberapa
operator Telekomunikasi untuk menawarkan dan mendapatkan
pelanggan internet sebanyak mungkin adalah dengan menawarkan paket
layanan data “Unlimited Internet”. Keputusan pembelian konsumen
sangat dipengaruhi oleh perilaku pembelian dari konsumen tersebut.
Adapun perilaku pembelian konsumen dapat diukur dari empat faktor
yaitu faktor budaya(X1), sosial(X2), pribadi(X3) dan psikologi(X4).
Oleh karena itu, penelitian ini melakukan analisa dari keempat faktor
tersebut, agar dapat diketahui apakah semua faktor tersebut berpengaruh,
bagaimana hubungan dan seberapa besar pengaruhnya,serta faktor apa
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian
dibatasi hanya pengguna dari operator telekomunikasi CDMA yang
menyediakan jasa layanan paket data Unlimited Internet, dengan
menggunakan metode penelitian bersifat deskriptif dan kuantatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner . Teknik
analisa data menggunakan uji validitas dan reliabilitas, regresi berganda
, uji F dan uji t dengan bantuan software SPSS 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa variabel faktor
Psikologi(X4) dengan t hitung sebesar 3,608 memiliki pengaruh paling
besar/dominan/signifikan dalam keputusan pembelian paket layanan
data unlimited internet CDMA di DKI Jakarta (dapat dibuktikan).
Keywords: Consumer Buying Behavior (Culture, Social, Personal,
Psychological), purchasing decision, CDMA unlimited Internet.
1 PENDAHULUAN
Pertumbuhan akses internet di Indonesia sangat pesat, diawali dengan
masuknya internet ke Indonesia sekitar tahun 1994. Berdasarkan data terakhir dari
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 108
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) di tahun 2007, pada saat
ini pemakaian internet di Indonesia sudah mencapai lebih dari 25 juta, mengalami
pertumbuhan populasi sekitar 10,5% dari hanya sekitar 2 juta pemakai di tahun
2000 (www.apjii.or.id ).
Pertumbuhan perusahaan yang menyediakan jasa Internet di Indonesia
berkembang sangat baik. Berdasarkan data yang diterima dari Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi, ijin yang telah dikeluarkan untuk ISP
sekitar 298, NAP sekitar 44 & Multimedia sekitar 25 sampai akhir 2007 .
Secara realisasi data sampai akhir 2007, jumlah perusahaan yang
menjadi anggota berjumlah 198 dan perusahaan secara operasional yang
menjalankan bisnis penyedia jasa internet berjumlah 165.
Bisnis telekomunikasi khususnya di Indonesia dalam beberapa kurun
waktu ini sangatlah menarik dan menguntungkan untuk investasi pada
bisnis tersebut. Hingga saat ini ada 11 (sebelas) operator telekomunikasi
yang beroperasi di Indonesia,yaitu:
1. PT.Telkomsel
2. PT.Indosat
3. PT.XL Axiata
4. PT.Natrindo
5. PT.Hutchinson(Three)
6. PT.Mobile-8
7. PT.Sampoerna Telecom
8. PT.Smart Telecom
9. PT.Bakrie Telkom
10. PT.Telkom
11. PT.Pacific Satelit Nusantara
Sumber:Wikipedia.
Populasi penduduk di Indonesia yang mencapai sekitar 230 juta jiwa menjadi
prospek pasar/bisnis yang menjanjikan bagi operator telekomunikasi yang
memberikan jasa layanan telepon bergerak atau selular. Pada masa mendatang,
bisnis telekomunikasi khususnya untuk telepon bergerak diperkirakan akan tetap
mengalami pertumbuhan.
Penyelenggara bisnis telekomunikasi yang menyediakan jasa layanan internet
dari selular/mobile internet harus cermat dalam menghadapi perilaku konsumen
yang selalu menuntut kemudahan dan kepraktisan dalam menggunakan jasa
internet.
Menurut penelitian yang dilakukan net index yang diumumkan yahoo dan
TNS (Hotel Le Meridien, Jakarta, Kabarindo,31/5/2010) mengenai tren internet di
Indonesia , tahun ini menunjukkan beberapa perubahan penting dalam perilaku
penggunaan internet di Indonesia yang merupakan pasar online terbesar dengan
pertumbuhan tercepat di se-Asia Tenggara dengan penetrasi internet yang cepat.
Indonesia telah mencatat lonjakan sebesar 26% di akses internet melalui
perangkat mobile, meningkat dari 22% (2009) menjadi 48% (2010).
Pertumbuhan ini didukung oleh banyaknya masyarakat Indonesia yang senang
berinteraksi sosial melalui dunia maya, seperti Twitter, Facebook, Friendster.
109 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Fenomena pertumbuhan internet dan pengguna Mobile internet di Indonesia
tentunya menjadi target potensial operator telekomunikasi di Indonesia didalam
memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Teknologi GSM dan CDMA menjadi pilihan bagi pasar potensial bagi
penyedia jasa operator telekomunikasi di Indonesia.
Menurut Vice President CDMA Development Group Joseph R Lawrence, di
sela-sela media round table di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (27/4/2010)
yang dikutip oleh Susetyo Dwi Prihadi - Okezone ,pada tahun 2010 ini pelanggan
CDMA di Indonesia diprediksi akan mencapai 41 juta pelanggan. Meningkat di
2011 dengan kisaran angka 47 juta, sehingga pada 2014 Qualcomm meyakini
sekitar 61 juta pelanggan telekomunikasi di Indonesia akan menggunakan CDMA
Menurut Kotler dan Amstrong(1997) ada beberapa faktor utama yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, antara
lain adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
Faktor budaya (budaya, sub budaya, dan kelas sosial) merupakan salah satu
penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Faktor sosial
(kelompok, keluarga, peran dan status) dan faktor pribadi (usia dan tingkat
kehidupan, jabatan, keadaan perekonomian, gaya hidup), terutama yang
berpengaruh adalah umur dan harapan dalam siklus pembeli, pekerjaannya,
keadaan ekonominya, gaya hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya. Keputusan
pembelian sesorang juga akan dipengaruhi faktor psikologi, yaitu: motivasi,
persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap.
Proses keputusan pembelian seseorang konsumen meliputi pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan
tingkah laku paska pembelian.
Terus tumbuhnya pasar internet di Indonesia, membuat operator
telekomunikasi giat berlomba memasarkan paket-paket jasa layanan data internet
dalam rangka mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin.
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam
menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif
yang harus dipilih atau dievaluasi ntuk menentukan produk mana yang akan
dibeli.
Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli
merupakan respon perilaku atas stimulan yang diterima konsumen yang meliputi:
• Aspek Produk: Kualitas,model baru,bahan yang
dipergunakan,merk,garansi.
• Aspek harga: Harga murah
• Aspek promosi: iklan,promosi,sales,publisitas.
• Aspek distribusi: Kemudah memperoleh,kemudahan membandingkan.
Dari hal tersebut diatas tentunya manajemen dari operator telekomunikasi
GSM ataupun CDMA memerlukan jawaban yang dapat dijelaskan melalui:
1. Informasi Statistik:
Informasi statistik mampu menjawab siapa, apa, berapa, kapan dan dimana
pembelian dilakukan, berupa pasar potensial, pasar tersedia yang memerlukan
produk tertentu;jenis, jumlah, frekuensi, tempat pembelian sekarang maupun masa
mendatang.
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 110
2. Informasi Psikologi;
Informasi Psikologi mampu menjelaskan mengapa seseorang membeli atau
menolak suatu produk yang meliputi peranan motivasi, persepsi, pemahaman,
sikap kepercayaan dan kepribadian seseorang yang mendasari tindakan
pengambilan keputusan atau tindakan melakukan kegatan tertentu (membeli atau
tidak membeli).
3. Informasi dinamik;
Informasi dinamik mampu menjelaskan bagaimana proses pembelian terjadi.
Proses pembelian merupakan proses individu untuk mengatasi persoalan yang
dihadapi konsumen dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Mobile internet yang lagi menjadi trend fenomena dengan pertumbuhan
permintaan layanan akses data yang kian pesat dan peluang bisnis yang besar
menjadi komiditi produk andalan dari beberapa operator telekomunikasi untuk
mendapatkan pelanggan mobile internet/selular sebanyak mungkin adalah dengan
menawarkan dan menambah program produk antara lain paket layanan data
“Unlimited Internet”/Internet Unlimited. Paket layanan ini ditawarkan oleh
beberapa operator telekomunikasi CDMA di Indonesia dengan biaya tetap
bulanan yang murah,konsumen dapat akses data internet tanpa dibatasi oleh kuota.
Di dalam penelitian ini, peneliti mencoba menganalisa pengaruh perilaku
membeli konsumen mobile internet terhadap keputusan pembelian Paket layanan
data Unlimited Internet CDMA dengan beberapa aspek/faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku membeli konsumen di DKI Jakarta.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan dan seberapa besar
pengaruhnya dari variable faktor-faktor :1).Budaya(X1), 2).Sosial(X2),
3).Kepribadian(X3) dan 4). Psikologi(X4) terhadap keputusan pembelian
konsumen mobile internet pada Paket Layanan data Unlimited Internet CDMA
dari beberapa operator telekomunikasi CDMA yang menjadi bagian dari objek
penelitian ini.
1.1 Kerangka pemikiran dan Hipotesis
Menurut Kotler dan Amstrong (1997) ada beberapa faktor-faktor utama
yang mempengaruhi perilaku konsumendidalam pembelian,antara lain
adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.
1. Faktor Budaya merupakan salah satu penentu keinginan dan perilaku
seseorang yang paling mendasar. Budaya merupakan sesuatu yang perlu
dipelajari, konsumen tidak dilahirkan untuk secara spontan mengerti tentang
nilai dan norma atas kehidupan sosial, melainkan mereka harus belajar tentang
apa yang diterima dari keluarga dan lingkungannya. Contohnya adalah kultur
dan kelas sosial membentuk segmen pasar tersendiri yang memerlukan barang
yang tidak sama. Kebutuhan berinternet pelajar/pekerja di jawa barat dapat
berbeda dengan kebutuhan ber internet pelajar/pekerja di wilayah DKI Jakarta.
2. Faktor sosial.Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen
yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai, minat, dan
perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan,
tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal.
111 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Irawan dan Basu (1986) membagi masyarakat kedalam tiga golongan kelas
sosial, yaitu: (1) Golongan atas (pengusaha-pengusaha kaya, pejabat tinggi),
(2) golongan menengah (kelas pekerja/karyawan), (3) golongan bawah
(pekerja buruh, pegawai rendah) pembagian kelas ini tentunya akan
mempengaruhi perilaku yang berbeda dalam tingkah laku pembelian. Pada
produk paket mobile internet untuk layanan unlimited internet CDMA pun
terdapat jenis yang berbeda-beda yang nantinya akan dipilih konsumen sesuai
dengan tingkat kebutuhannya.
3. Faktor Kepribadian, terutama yang berpengaruh adalah umur dan
harapan dalam siklus pembeli, pekerjaannya, keadaan ekonominya, gaya
hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya. Keputusan pembelian konsumen
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi atau individu. Karakteristik
tersebut meliputi usia dan siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi,
kepribadian, gaya hidup dan konsep diri. Usia dan tahapan siklus hidup
konsumen mempunyai pengaruh penting terhadap perilaku konsumen.
Seberapa usia konsumen biasanya menunjukkan produk apa yang menarik
baginya untuk dibeli. Selera konsumen pada makanan, pakaian,mobil, mebel,
dan rekreasi sering dihubungkan dengan usia. Dihubungkan dengan usia
seorang konsumen akan menempatkan diri pada siklus hidup keluarga (family
life cycle). Siklus hidup keluaga (family life cycle) adalah suatu urutan yang
teratur dari tahapan di mana sikap dan perilaku konsumen cenderung
berkembang melalui kedewasaan, pengalaman, dan perubahan pendapatan
serta status. Perilaku konsumen sebagian besar tergantung pada konsep diri,
karena konsumen ingin menjaga identitas mereka sebagai individu. Hal ini
tergambar pada produk dan merek yang mereka beli, tempat pembelian, dan
kartu kredit yang digunakan akan memberikan gambaran image diri
konsumen. Pengaruh persepsi konsumen terhadap suatu produk, pemasar
dapat mempengaruhi motivasi konsumen untuk belajar tentang bagaimana
berbelanja, dan membeli suatu merek yang tepat. Kepribadian dan konsep diri
ini mencerminkan gaya hidup (life style). Gaya hidup (life style) adalah cara
hidup, yang diidentifikasikan melalui aktivitas seseorang, minat, dan
pendapat.
4. Faktor Psikologi utama/kejiwaan, yaitu:motivasi, persepsi, proses
belajar dan kepercayaan dengan sikap. Pilihan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu: motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.(Kotler, 1996). Motivasi,
konsumen memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu, beberapa
kebutuhan bersifat biogenis. Persepsi, seseorang konsumen yang termotivasi
akan siap untuk bertindak, bagaimana seorang konsumen yang termotivasi
akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu.
Menurut Kotler (2003), persepsi adalah proses yang digunakan oleh konsumen
untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasikan masukan-masukan
informasi. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada
rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu
yang bersangkutan. Pembelajaran meliputi perubahan perilaku konsumen yang
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 112
timbul dari pengalamannya, sehingga saat konsumen bertindak pengetahuannya
pun akan bertambah. Teori pembelajaran mengajarkan bahwa para pemasar dapat
membangun permintaan sebuah produk dengan mengaitkannya pada dorongan
yang kuat, dan memberikan penguatan yang positif. Keyakinan (belief) adalah
gambaran pemikiran yang dianut konsumen tentang suatu hal. Melalui tindakan
dan belajar konsumen mendapatkan keyakinan dan sikap, keduanya
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyakinan mungkin berdasarkan
pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan (faith). Keyakinan konsumen akan
membentuk citra produk dan merek, serta konsumen akan bertindak berdasarkan
citra tersebut. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosional, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan serta
bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Sebaiknya
perusahaan menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada dari pada
berusaha untuk mengubah sikap konsumen, karena untuk merubah sikap
dibutuhkan biaya yang besar (Kotler,2003).
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) perilaku konsumen adalah
“Proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli,
menggunakan,mengevaluasi,dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa
maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.
Di dalam membuat kerangka pemikiran perlu di buat suatu model (gambar 1).
Model adalah penyederhanaan dari suatu kenyataan. Variabel-variabel yang
mempengaruhi perilaku konsumen yang sangat komplek, untuk itu dibutuhkan
penyederhanaan. Penyederhanaan dilakukan dengan hanya memasukkan variabelvariabel
dalam kenyataan yang menarik atau dapat ditangkap oleh pembuat model
1.2 Hipotesis Penelitian
Secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. H0:a=0; Tidak ada pengaruh antara variabel Faktor
budaya(X1),Sosial(X2), Kepribadian(X3),dan Psikologi(X4) dengan
variabel keputusan pembelian Unlimited Internet CDMA(Y).
H1:a≠0; Ada Pengaruh variabel Faktor Budaya(X1), Sosial(X2),
Kepribadian(X3) dan Psikologi(X4) dengan variabel keputusan pembelian
Unlimited Internet CDMA(Y).
2. H0:a1=0; Tidak ada pengaruh antara Variabel faktor Budaya (X1) terhadap
Variabel Faktor Keputusan pembelian Unlimited Internet CDMA (Y).
H1:a1≠0; Ada pengaruh antara variabel Faktor Budaya(X1) dengan
Keputusan Pembelian Unlimited Internet CDMA(Y).
3. H0:a2=0; Tidak ada pengaruh antara Variabel faktor Sosial (X2) terhadap
Variabel Faktor Keputusan pembelian Unlimited Internet CDMA(Y).
H1:a2≠0; Ada pengaruh antara variabel Faktor Sosial(X2) dengan
Keputusan Pembelian Unlimited Internet CDMA (Y).
4. H0:a3=0 ; Tidak ada pengaruh antara Variabel faktor Kepribadian (X3)
terhadap Variabel Faktor Keputusan pembelian Unlimited Internet
CDMA(Y).
113 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
H1:a2≠0; Ada pengaruh antara variabel Faktor Kepribadian(X3) dengan
Keputusan Pembelian Unlimited Internet CDMA (Y).
5. H0:a4=0; Tidak ada pengaruh antara Variabel faktor Psikologi (X4)
terhadap Variabel Faktor Keputusan pembelian Unlimited Internet CDMA
(Y).
H1:a4≠0; Ada pengaruh antara variabel Faktor Kepribadian(X4) dengan
Keputusan Pembelian Unlimited Internet CDMA(Y).
Gambar 1.
2 METODOLOGI PENELITIAN
Jakarta dijadikan lokasi penelitian karena DKI Jakarta merupakan ibukota
negara dimana keunggulannya berupa jumlah penduduk yang tinggi (sekitar 10
juta jiwa) dan karakter penduduk yang memiliki mobilitas tinggi. Pola hidup dan
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 114
kerja penduduk Jakarta menumbuhkan permintaan akan teknologi internet yang
bukan hanya untuk memenuhi fasilitas kerja namun sudah menjadi gaya hidup dan
kemudahan mobilitas.
Penelitian dilakukan di Jakarta dari bulan November 2009 sampai dengan
Maret 2010. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pengujian hipotesis yaitu
untuk menjelaskan pengaruh antara dua variabel dengan pendekatan metode
deskriptif dan kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna handphone yang dilengkapi
modem untuk internet (mobile internet), khususnya yang menggunakan simcard
dari operator telekomunikasi CDMA yang menggunakan paket layanan data
“unlimited internet”, di sekitar wilayah DKI Jakarta. Peneliti pada awalnya
melakukan sampel kewilayahan, berhubung peneliti mengalami kesulitan untuk
mendapatkan angka untuk data primer populasi pengguna mobile internet dengan
paket layanan data Unlimited Internet CDMA di DKI Jakarta , dan mengikuti
aturan ilmu statistika mengenai desain dan prosedur sampling,akhirnya peneliti
menggunakan Non Probability Sampling,dimana setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Penelitian
menggunakan Convenience sampling atau Opportunity Sampling, dimana
penarikan sampel menggunakan teknik kesesuaian (convenience) dilakukan
dengan memilih unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh peneliti.Pemilihan
sampel didasarkan kemudahan akses, misalnya teman, rekan kerja, mahasiswa,
pelajar. Jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini
ditetapkan berjumlah 100 responden.Data hasil survei dikumpulkan menggunakan
kuesioner berisi pertanyaan terstruktur dengan jawaban dalam skala
Likert,dimana skala pengukurannya Sangat Setuju(SS) dengan skala 5 dan Sangat
Tidak Setuju(STS) dengan skala 1.Data akan diolah menggunakan program SPSS
versi 16.0.
Variabel didalam penelitian:
1. Variabel bebas atau independent variable, yaitu variabel yang nilainya tidak
tergantung nilai variabel lain.variabel ini diberi simbol X, Didalam tesis ini
yang dimaksud variabel bebas adalah:
1. Faktor Budaya(X1),
2. Faktor Sosial (X2)
3. Faktor Kepribadian(X3)
4.Faktor Psikologi (X4).
2.Variabel tidak bebas atau dependent variable, yaitu variabel yang nilainya
tergantung nilai variabel lain. Variabel ini diberi simbol Y. Didalam tesis ini
yang dimaksud Variabel tidak bebas adalah Keputusan Pembelian Unlimited
Internet CDMA(Y).
115 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Jenis kelamin Responden
Dari hasil pengolahan data responden, bahwa jenis kelamin responden lakilaki
lebih banyak, dengan prosentase mencapai (69%) dibanding perempuan
hanya (31%).Keadaan tersebut menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak
memiliki peluang untuk akses internet dibanding perempuan.
Menurut survei dari Nielsen Mobile July 2008, pengguna Mobile Internet
adalah pria/laki-laki 56 persen dan 44 persen adalah perempuan/wanita.Di
beberapa Negara maju seperti Amerika sekitar 66 persen(%) adalah laki-laki, Di
Jerman, dimana 75 persen dari pengguna internet mobile adalah laki-laki.
Tingginya pengguna mobile internet yang menggunakan akses Unlimited
internet CDMA dari gender laki-laki pada penelitian ini,dikarenakan jumlah
responden pria pada penelitian ini adalah lebih banyak dari wanita,selain itu ada
kecenderungan bahwa pria/laki-laki lebih menyukai eksplorasi terhadap
perkembangan teknologi komunikasi informasi dengan memanfaatkan internet
dan sesuai hasil survei yang telah diuraikan diatas masih didominasi oleh
pria/laki-laki.
Gambar 2. Distribusi (%) berdasarkan jenis kelamin (Gender)
3.2 Usia Responden
Dilihat dari faktor usia,responden berasal dari usia kurang dari 25 tahun
sampai dengan sekitar 55 tahun,dimana 95% responden dari usia produktif.
Menurut penelitian Hardjito (2001) yang menyatakan bahwa secara umum tidak
terdapat perbedaan menggunakan internet berdasarkan usia.
Keragaman usia responden tersebut relatif dapat diasumsikan adanya
keragaman dalam penggunaan akses internet. Usia 26-30 tahun sekitar 27% untuk
penggunaan mobile Internet dan usia 31-35 tahun adalah pengguna tertinggi
prosentase mencapai 28%.
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 116
Gambar 3. Distribusi berdasarkan usia responden
3.3 Pendidikan Formal Responden
Dari hasil pengolahan data responden diperoleh data sebagai berikut:
a. Responden dengan pendidikan S-1 adalah responden tertinggi dengan
prosentase mencapai 47%
b. Responden dengan pendidikan S-2 dengan prosentase 32%.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan data sampel yang didapat secara
merata per-wilayah di DKI Jakarta, untuk pengguna paket layanan data Unlimited
Internet CDMA di DKI Jakarta, responden yang memiliki jenjang pendidikan lebh
tinggi (S-1 dan S-2) cenderung lebih banyak menggunakan dan memanfaatkan
akses internet untuk penelusuran informasi berita online dan berbagai kebutuhan
informasi lainnya yang berhubungan dengan pendidikan dan keahlian
(spesialisasi) dari responden.
Gambar 4. Distribusi Pendidikan Formal Responden
117 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
3.4 Pekerjaan & Manfaat Paket Layanan Data Unlimited Internet
Responden
Berdasarkan hasil pengolahan data responden untuk profesi/pekerjaan,
peneliti sebelumnya telah melakukan seleksi untuk responden yang terdiri dari
karyawan swasta, pengusaha, pegawai negeri sipil(PNS), swasta UKM dan
lainnya (Pelajar/Mahasiswa), diperoleh data sebagai berikut:
a) Responden tertinggi berdasarkan distribusi status responden untuk
konsumen mobile internet CDMA yang menggunakan akses unlimited
Internet adalah karyawan Swasta dengan prosentase mencapai 53% .
b) Manfaat tertinggi berdasarkan distribusi manfaat unlimited internet
responden adalah rutin (karyawan & mahasiswa, pelajar) mencapai 46% dan
menunjang bisnis perusahaan mencapai 25%.
c) Bervariasinya jumlah responden berdasarkan status pekerjaan & manfaat
responden yang beragam, tentu berdampak pada tingkat kepuasan didalam
menggunakan internet bagi karyawan, mahasiswa, pelajar yang mencapai
46% .
Bila dihubungkan dengan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian paket layanan data unlimited internet CDMA adalah dari faktor
kepribadian (X3) dimana dimensi pekerjaan/jabatan sangat mempengaruhi karena
akses internet dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja (mobile), sehingga
perkembangan informasi pekerjaan seseorang dapat selalu ter-update (Bahasan
point (a). Manfaat internet Unlimited dapat dihubungkan juga faktor
Psikologi(X4), dimensi kepercayaan & sikap didalam menggunakan akses mobile
internet untuk kegiatan rutin seperti mencari berita/informasi terbaru, jejaring
sosial, sehingga secara keseluruhan berdampak pada tingkat kepuasan konsumen
mobile internet.
Gambar 5. Distribusi berdasarkan profesi-pekerjaan responden.
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 118
Gambar 6. Manfaat Unlimited Internet Responden
3.5 Penghasilan Perbulan Responden
Hasil dari data individu responden, diperoleh data penghasilan bulanan yang
memiliki pendapatan >(Lebih besar) dari Rp.2000.000 prosentase mencapai 77%),
ini diperoleh dari data responden yang memiliki profesi-pekerjaan sebagai
karyawan swasta atau pengusaha, dan yang memiliki penghasilan terendah (1%)
dari responden pelajar SMA dengan pertimbangan seperti kiriman dari orang
tua/memberi les.
Jika dihubungan dengan faktor kepribadian (X3) dimensi keadaan
ekonomi,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan dari responden
merupakan salah satu kriteria untuk pembelian paket layanan unlimited internet
dengan memperhatikan faktor harga. Pendapatan merupakan suatu acuan harga
yang untuk pembelian suatu produk paket layanan data unlimited internet,dimana
dalam hal ini operator telekomunikasi CDMA yang menyediakan layanan internet
ini dapat menentukan pasar target sasaran sesuai dengan kemampuan daya beli
dari konsumen.
Gambar 7. Penghasilan dalam bulan responden
119 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
3.6 Pengeluaran Perbulan Internet Responden
Didalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti dari responden pengguna
mobile internet yang menggunakan Paket layanan data Unlimited CDMA dari
empat (4) operator CDMA dengan kecepatan akses (High speed) 153,6 Kbps,
dengan paket bulanan (regular).
Didalam penelitian ini, peneliti tidak melupakan responden untuk mengisi
anggaran pulsa internet dalam setiap bulannya.Responden yang memiliki
anggaran terendah untuk membayar akses internet < (kurang) dari Rp.100.000
(seratus ribu rupiah) dengan prosentase tertinggi 71% , anggaran tertinggi Rp.
200.000 – Rp. 299.999 dengan prosentase terendah 2%.
Di hubungkan dengan faktor kepribadian (X3) dimensi keadaan ekonomi dan
gaya hidup dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan /keputusan
pembelian(Y) paket layanan data unlimited internet CDMA di DKI Jakarta,
responden masih menginginkan untuk mendapatkan akses internet sepuasnya
dengan promosi operator (unlimited internet) dengan biaya bulanan dibawah
Rp.100.000 (seratus ribu), dan dihubungkan dengan gaya hidup, dapat
menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter, dengan istilah sekarang
always connected.
Dengan anggaran bulanan yang lebih besar berarti konsumen mobile internet
akan mendapatkan paket layanan data unlimited internet CDMA yang lebih besar
dari 153,6 Kbps/kelas Broadband atau dapat berlangganan lebih dari satu (1)
operator telekomunikasi CDMA .
Gambar 8. Anggaran pulsa Internet responden(Bulan)
3.7 Intensitas Akses Internet
Menurut definisi intensitas akses internet adalah gambaran berapa lama dan
sering responden menggunakan internet dengan berbagai tujuan atau motivasi.
Distribusi responden berdasarkan Waktu Akses Internet
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 120
Berdasarkan waktu akses internet yang diteliti meliputi sepanjang waktu, pagimalam
antara pukul 08.00-20.00, malam antara pukul 20.00-24.00, tengah malampagi
antara pukul 24.00-05.00.
Hasil penelitian dengan prosentase tertinggi 45% adalah waktu pagimalam(
08.00-20.00), ini berarti pengguna mobile internet telah menggunakan
akses internet sesuai dengan aktivitas sehari-hari, dimana responden pada
penelitian ini adalah karyawan swasta dengan responden tertinggi (53%),
sehingga dapat dikatakan ada hubungan antara Faktor Kepribadian(X3) dimensi
Pekerjaan, dan Faktor Psikologi(X4) dengan dimensi motivasi & pandangan
responden/konsumen mobile internet menggunakan paket layanan data Unlimited
internet pada penelitian deskriptif ini.
Gambar 9. Waktu Akses Internet.
3.8 Distribusi akses internet berdasarkan Jam dan hari/minggu
Responden tertinggi untuk akses internet berdasarkan jam/hari dengan
prosentase 31% dengan lama akses/hari selama 3-6 jam, sedangkan lama akses
lebih besar(>) dari 12 jam adalah responden terendah dengan prosentase 7%.
Hal ini dapat dikatakan bahwa pengguna akses mobile internet memanfaatkan
akses tertinggi selama 3-6 jam dalam sehari dan ini disesuaikan dengan tujuan
ber-internet masing-masing individu responden.
Responden tertinggi akses mobile internet dalam minggu dengan prosentase
sekitar 66% selama >5 hari/minggu untuk berbagai keperluan informasi yang
menggunakan media internet.
Moris dan ogan (1996) menyatakan bahwa perkembangan teknologi di bidang
komunikasi yang mengubah bentuk komunikasi penyiaran dan percetakaan
menjadi bentuk informasi digital mampu memperpendek batas pandangan
terhadap segala macam informasi
Ini dapat diartikan responden sebagai pengguna mobile internet benar-benar
memanfaatkan akses unlimited internet untuk dapat memuaskan kebutuhan
informasi dan berkomunikasi responden.
121 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Gambar 10. Distribusi akses mobile internet berdasarkan akses website
Menurut Hunter (1997) yang mengemukakan bahwa World Wide Web (www)
dapat memberikan kepuasan terhadap kebutuhan melalui penggunaan internet
yaitu pencarian informasi dan hiburan.
Menurut survey dari net index yang diumumkan oleh Yahoo & NTS di Hotel
Le Meridien Jakarta(31/5/2010), dikutip dari www.kabarindo.com:
• Populasi di kota terbesar kedua lebih banyak memilih menggunakan internet
mobile dibandingkan mengakses internet di rumah
• .Akses ke jejaring sosial telah meningkat sebesar 19% dari 58% di tahun 2009
menjadi 77% di tahun 2010.
• Lonjakan yang signifikan dalam pengaksesan berita online, 28% di tahun
2009 dibandingkan 37% di tahun 2010 sementara penggunaan media cetak
terus menurun.
• Portal internet merupakan sumber utama konten berita online (65%) bagi
pembaca berita online.
• Konten hiburan merupakan hal yang paling popular, berita blog (49%), musik
dan film (38%) bagi pembaca berita online
Didalam penelitian ini, responden tertinggi untuk konsumen mobile internet
untuk menggunakan layanan unlimited internet adalah dengan melakukan akses
internet untuk situs berita dengan prosentase 24% dan situs jejaring sosial
23%,dan yang prosentase terendah 5% untuk akses lainnya,seperti search engine
sehingga ada hubungan yang positif dengan uraian diatas didalam penelitian ini.
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 122
Gambar 11. Mobile internet website
3.9 Deskripsi Data
Untuk kriteria analisa deskripsi dapat menggunakan tabel yang diadaptasi dari
skor Likers Skala 5.
Tabel 1 Adaptasi Skor Likers Skala 5
Rentang Kategori Skor
(Interval)
Penafsiran
1,00 - 1,79 Sangat tidak baik/sangat
rendah
1,80 - 2,59 Tidak Baik/Rendah
2,60- 3,39 Cukup/Sedang
3,40 - 4,19 Baik/Tinggi
4,20 - 5,00 Sangat Baik/Sangat Tinggi
Sumber:Kriteria Analisis Deskripsi,adaptasi dari Skor Likers Skala 5
Berdasarkan data yang diperoleh dari responden dan di analisa data SPSS
versi 16.0 diperoleh hasil analisis:
• Variabel Faktor Budaya (X1)
Untuk nilai rata-rata (mean) dengan perolehan angka tertinggi adalah
dengan dimensi Kultur dan indikator X11 (1)dengan butir pertanyaaan “Saya
tertarik memperhatikan penonjolan aspek-aspek tema budaya pada
promosi/iklan unlimited data”, diperoleh nilai rata-rata 3,66.
Berdasarkan tabel skor diatas,analisa dapat dikatakan baik untuk Faktor
Budaya(X1), dimensi kultur dan indikator X11 (1) dan dapat diterima oleh
responden.
Dari Pernyataan dari sisi jawaban responden untuk Variabel Faktor Budaya,
dari keseluruhan responden memberikan nilai Setuju(S) dengan prosentase
mencapai 45%(Tertinggi) dan Sangat tidak Setuju (STS) dengan prosentase 1%
123 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
(terendah) dengan adanya sesuatu yang berkaitan dengan faktor budaya (X1),
berupa kultur dan kelas sosial dalam keputusan pembelian paket layanan data
unlimited internet CDMA di DKI Jakarta .
• Variabel Faktor Sosial (X2)
Untuk nilai rata-rata (mean) dengan perolehan angka tertinggi adalah
dengan dimensi kelompok acuan dan indikator X36 (6)dengan butir
pertanyaaan “Saya mempertimbangkan masukan rekan sejawat, rekan kerja,
dan orang yang dekat dalam keseharian saya dikantor.”, diperoleh nilai ratarata
3,68.
Dari Pernyataan dari sisi jawaban responden untuk variabel faktor social (X2),
dari keseluruhan responden memberikan nilai Sangat Tidak Setuju (STS) dengan
prosentase mencapai 1% (Terendah) dan Setuju (S) dengan presentase 46%
(Tertinggi) dan Sangat Setuju (SS) dengan prosentase 12%, dengan adanya
sesuatu yang berkaitan dengan faktor sosial (X2),berupa kelompok acuan dan
keluarga memiliki pengaruh dalam keputusan pembelian paket layanan data
unlimited internet CDMA di DKI Jakarta .
• Variabel Faktor Kepribadian (X3)
Untuk nilai rata-rata (mean) dengan perolehan angka tertinggi adalah
dengan dimensi Usia dan tingkat kehidupan dan indikator X48 (3) dengan
butir pertanyaaan “Saya akan loyal pada layanan jasa yang memperhatikan
mutu/kualitas ,kecepatan layanan jasa unlimited yang stabil.”, diperoleh nilai
rata-rata 4,10.
Dari Pernyataan dari sisi jawaban responden untuk variabel faktor
kepribadian (X3), dari keseluruhan responden memberikan nilai Sangat Tidak
Setuju (STS) dengan prosentase mencapai 1% (terendah) dan Setuju (S) dengan
presentase 41% (tertinggi) dan Sangat Setuju (SS) dengan prosentase 17%,
dengan adanya sesuatu yang berkaitan dengan faktor kepribadian (X3), berupa
usia & tingkat kehidupan, pekerjaan/jabatan, keadaan ekonomi, serta gaya hidup
memiliki pengaruh dalam keputusan pembelian paket layanan data unlimited
internet CDMA di DKI Jakarta .
• Variabel Faktor Psikologi/Kejiwaan (X4)
Untuk nilai rata-rata (mean) dengan perolehan angka tertinggi adalah
dengan dimensi motivasi – Kepercayaan & sikap, indikator X86 (6) dan X106
(16) dengan butir pertanyaaan “Saya akan mengarahkan dan mendampingi
anak saya untuk menggunakan internet secara bertanggung jawab.”
“Saya akan lebih memilih layanan jasa internet yang konsisten
terhadap layanannya baik dalam kualitas dan harga”. Kedua item in
memperolah nilai rata-rata 4,04.
Berdasarkan tabel skor diatas, analisa dapat dikatakan baik/tinggi untuk
faktor psikologi (X4), dimensi motivasi – kepercayaan & sikap, indikator X86 (6)
dan X106 (16) dan dapat diterima oleh responden.
Dari Pernyataan dari sisi jawaban responden untuk variabel faktor psikologi
(X4), dari keseluruhan responden memberikan nilai Sangat Tidak Setuju(STS)
dengan prosentase mencapai 0% (terendah) dan Setuju (S) dengan presentase 48%
(tertinggi) dan Sangat Setuju (SS) dengan prosentase 27%, dengan adanya sesuatu
yang berkaitan dengan Faktor Psikologi(X4) ,berupa
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 124
motivasi,pandangan,belajar,kepercayaan dan sikap memiliki pengaruh dalam
keputusan pembelian paket layanan data unlimited internet CDMA di DKI
Jakarta.
• Variabel Faktor Keputusan Pembelian (Y)
Untuk nilai rata-rata (mean) dengan perolehan angka tertinggi adalah
dengan dimensi perilaku setelah membeli, indikator X163 (33) dengan butir
pertanyaaan “Saya akan membatalkan berlangganan apabila layanan
customer service tidak memuaskan.” Item in memperolah nilai rata-rata 4,02.
Berdasarkan tabel skor diatas, analisa dapat dikatakan baik/tinggi untuk faktor
keputusan pembelian (Y), dimensi perilaku setelah membeli, indikator X163 (33)
dan dapat diterima oleh responden.
Customer service memegang peranan yang sangat penting dan strategis baik
diperusahaan secara umum dan di operator telekomunikasi, dimana konsumen
harus dapat dilayani dengan informasi yang baik dan benar, dan apabila ada
produk baru dan permasalahan yang dihadapi oleh konsumen, customer service
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan di gerbang terdepan perusahaan.
Responden masih memandang rendah terhadap pelayanan dari Paket layanan
data Unlimited internet CDMA yang diberikan oleh beberapa operator
telekomunikasi CDMA yang menjadi target dari penelitian.
Dari Pernyataan dari sisi jawaban responden untuk variabel faktor keputusan
pembelian (Y) paket layanan data unlimited internet CDMA di DKI Jakarta, dari
keseluruhan responden memberikan nilai Sangat tidak setuju Setuju (STS) dengan
prosentase mencapai 0% (terendah) dan Setuju (S) dengan presentase 51%
(tertinggi) dan Sangat Setuju (SS) dengan prosentase 18%, dengan adanya sesuatu
yang berkaitan dengan faktor keputusan pembelian (Y) ,berupa proses
pengambilan keputusan pembelian, kebutuhan, identifikasi alternatif, evaluasi
alternatif, keputusan membeli, perilaku setelah membeli, evaluasi purna beli
terhadap paket layanan data unlimited internet CDMA di DKI Jakarta.
Didalam penelitian ini, berdasarkan kuesioner yang diolah diperoleh data
mengenai penilaian kepuasan responden terhadap paket layanan data Unlimited
Internet dari beberapa Operator Telekomunikasi CDMA di sekitar wilayah DKI
Jakarta yang menjadi sampel di dalam penelitian ini.
125 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Gambar 12. Penilaian responden terhadap penilaian kepuasan paket layanan data unlimited
internet CDMA ,di DKI Jakarta
Hasil Regresi Berganda Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Keputusan pembelian Paket layanan data Unlimited Internet di
DKI Jakarta
1. Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat diketahui persamaan regresi
linier berganda :
Tabel 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Hipotesis Keterangan
B
Std.
Error Beta
Diterima
T
penelitian
> 1,980
Signifikan
α<0,05
1 (Constant) 31.660 12.907 2.453 .016
FAKTOR
BUDAYA(X1) .340 .250 .128 1.361 .177 Ditolak Tidak
Signifikan
FAKTOR
SOSIAL(X2) .379 .257 .126 1.475 .144 Ditolak Tidak
Signifkan
FAKTOR
KEPRIBADIAN(X3) .612 .200 .322 3.054 .003 Diterima Signifikan
FAKTOR
PSIKOLOGI(X4) .755 .209 .352 3.608 .000 Diterima Signifikan
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 126
a.Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN(Y)
Y=31.660+0,128X1+0,126X2+0,322X3+0,352X4
Berdasarkan hasil pengolahan data, Faktor Budaya(X1), Faktor Sosial(X2),
Faktor Kepribadian(X3) dan Faktor Psikologi(X4) mempunyai hubungan positif
dengan keputusan pembelian(Y) paket layanan data Unlimited internet CDMA di
DKI Jakarta, hubungan positif menunjukkan bahwa jika Faktor Budaya (X1),
Faktor Sosial (X2), Faktor Kepribadian (X3) dan Faktor Psikologi (X4) dengan
Keputusan Pembelian (Y) paket layanan data unlimited internet CDMA, diukur
dgn instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka setiap perubahan
skor Faktor Budaya (X1), Faktor Sosial(X2), Faktor Kepribadian (X3) dan Faktor
Psikologi (X4) sebesar 1 satuan dapat diestimasikan skor Keputusan Pembelian
(Y) Paket Layanan data Unlimited Internet CDMA akan berubah /meningkat
sebesar 1 satuan, dengan asumsi variabel bebas (X) dalam kondisi konstan.
2. Berdasarkan pengolahan data untuk koefisien korelasi (R), didapatkan angka
korelasi antara frekuensi Faktor Budaya (X1), Sosial (X2), Kepribadian (X3)
dan Faktor Psikologi (X4) dan Keputusan pembelian Paket layanan data
unlimited internet CDMA (Y) sebesar 0,702 dapat diartikan hubungan
(korelasi) yang kuat/tinggi. Setiap terjadi peningkatan Variabel Faktor Budaya
(X1), Sosial (X2), Kepribadian (X3), Psikologi (X4) maka Keputusan
Pembelian(Y) Paket Layanan data Unlimited Internet CDMA akan semakin
meningkat.
Angka R Square(r2) adalah 0,493. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa
pengaruh faktor Budaya (X1), sosial (X2), kepribadian (X3) dan psikologi (X4)
secara gabungan terhadap keputusan pembelian Paket Layanan Data Unlimited
Internet CDMA(Y) di DKI Jakarta adalah 49,3%.
Dengan demikian pengaruh faktor Budaya (X1), Sosial(X2), Kepribadian (X3)
dan Psikologi (X4) secara gabungan terhadap keputusan pembelian paket layanan
data unlimited internet (Y) di DKI Jakarta adalah baik.
Uji F
Untuk mengetahui pengaruh keempat variabel bebas X1, X2, X3, dan X4
tersebut terhadap variabel tidak bebas Y,diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis
menggunakan angka F sebagai mana tertera dalam tabel berikut:
Tabel 3 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .702a .493 .471 13.264
a. Predictors: (Constant), FAKTOR PSIKOLOGI(X4), FAKTOR
SOSIAL(X2), FAKTOR BUDAYA(X1), FAKTOR KEPRIBADIAN(X3).
127 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
ANOVAb
Tabel 4
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 16230.478 4 4057.620 23.063 .000a
Residual 16713.712 95 175.934
Total 32944.190 99
a. Predictors: (Constant), FAKTOR PSIKOLOGI(X4), FAKTOR SOSIAL(X2),
FAKTOR BUDAYA(X1), FAKTOR KEPRIBADIAN(X3)
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN(Y)
Hipotesis :
1. H0:a=0; Tidak ada pengaruh antara variabel Faktor Budaya (X1), Sosial (X2),
Kepribadian (X3), dan Psikologi(X4) dengan variabel keputusan pembelian
Unlimited Internet CDMA (Y).
H1:a≠0; Ada Pengaruh variabel Faktor Budaya (X1),Sosial(X2),
Kepribadian(X3) dan Psikologi (X4) dengan variabel keputusan pembelian
Unlimited Internet CDMA (Y).
Dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 23,063 > F tabel
sebesar 5,66 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Dengan melihat probabilitas (sig) yang lebih kecil dari taraf signifikansi
(0,00<0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya,ada Pengaruh signifikan antara variabel Faktor Budaya (X1), Sosial (X2),
Kepribadian (X3) dan Psikologi (X4) dengan Keputusan pembelian Unlimited
Internet CDMA (Y).
Dengan demikian berdasarkan hipotesis H1:
Ada Pengaruh secara bersama-sama antara variabel Faktor Budaya
(X1), Sosial (X2), Kepribadian (X3) dan Psikologi (X4) dengan variabel
keputusan pembelian (Y) Paket layanan data Unlimited Internet
CDMA(Y) di DKI Jakarta diterima.
Uji t
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel Faktor Budaya(x1),Sosial (X2),
Kepribadian (X3) dan Psikologi (X4) secara parsial/sendiri-sendiri terhadap
keputusan pembelian unlimited Internet CDMA (Y) digunakan uji T dan untuk
melihat besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized
Coeffecient .
3. Berdasarkan Hasil Uji t :
H1:a3≠0; Ada pengaruh antara variabel Faktor Kepribadian(X3) dengan
Keputusan Pembelian Unlimited Internet CDMA (Y) di DKI Jakarta
Dapat dibuktikan.
Handy Noviyarto: Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap 128
H1:a4≠0; Ada pengaruh antara variabel Faktor Psikologi(X4) dengan
Keputusan Pembelian Unlimited Internet CDMA(Y) di DKI Jakarta
Dapat dibuktikan.
4. Bahwa diantara ke-empat variabel bebas; variabel Faktor Budaya (X1),
Faktor Sosial (X2), Faktor Kepribadian (X3), Faktor Psikologi (X4) yang
memiliki pengaruh paling besar/kuat/dominan dan signifikan dalam
Keputusan pembelian Unlimited Internet CDMA (Y) adalah Variabel
Faktor Psikologi (X4).
Hal ini dibuktikan dengan peroleh nilai t hitung sebesar 3,608 (lihat
hasil uji hipotesis nilai t), yang didukung dengan peroleh nilai koefisien
regresi standardized coefficient Beta sebesar 0,352 (Lihat tabel uji regresi
linier berganda).
4 SARAN
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian lanjutan dapat dilanjutkan dengan melibatkan lebih banyak
faktor dan sampel dari populasi yang lebih besar dan belum tergali yang
dapat mempengaruhi konsumen dalam pembelian paket layanan data
unlimited internet baik dari operator telekomunikasi CDMA maupun ISP,
sehingga dapat diketahui lebih detail faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen didalam keputusan pembelian produk/layanan dari
operator telekomunikasi/bisnis yang sejenis.
2. Bisnis
Berdasarkan pada kesimpulan yang diambil ,selanjutnya dapat diusulkan
beberapa saran yang dapat dilakukan dan bermanfaat kepada Operator
Telekomunikasi/ISP. Adapun saran yang diusulkan adalah sebagai berikut:
a) Faktor Psikologi(X4) memiliki pengaruh yang dominan terhadap
keputusan pembelian paket layanan data Unlimited Internet CDMA di
DKI Jakarta, untuk selalu meningkatkan variabel Faktor Psikologi
dengan dimensi motivasi–Kepercayaan dan Sikap, karena didalam
penelitian ini, variabel Faktor tersebut memiliki pengaruh dominan
terhadap motivasi konsumen untuk pembelian, seperti pelayanan
internet yang bertanggung jawab (no access porn web), mendidik dan
konsisten terhadap layanan, kualitas & harga.
b) Faktor Kepribadian(X3) merupakan faktor yang berpengaruh
signifikan kedua, setelah Faktor Psikologi, berdasarkan dimensi usia
dan tingkat kehidupan, operator telekomunikasi lebih berperan dan
serius didalam menangkap dari keinginan calon atau yang sudah
menjadi pelanggan dari salah satu operator telekomunikasi, ternyata
didalam hasil penelitian ini, pelanggan akan loyal pada layanan Jasa
yang memperhatikan mutu/kualitas kecepatan layanan jasa paket
layanan data Unlimited Internet CDMA yg stabil dan diandalkan.
129 InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
DAFTAR PUSTAKA
[1] Prasetijo, Ristiyanti, & Ihalauw, John J.O.I,. (2004). Perilaku Konsumen,
Yogyakarta: CV Andi Offset.
[2] Swastha DH, Basu . (1984). Azaz Azaz Marketing, Yogyakarta: Liberty.
[3] Weston, J.Fred; E.Copeland, Thomas; Wasana, Jaka, & Kirbrandoko. (1998).
Manajemen Keuangan Jilid 1, Edisi Kedelapan, Erlangga.
[4] Suryabrata, Sumadi.(1998). Metodologi Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.
[5] Saladin, H.Djaslim, . (1997). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran,
Edisi Terbaru, Penerbit Linda Karya.
[6] Jogiyanto, . (1993). Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset, Cetakan ketiga.
[7] Shimp, Terence A. (2009). Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu Jilid II, University Of South Carolina, Penerbit Erlangga.
[8] Supranto, J. (2009). Statistik Teori Dan Aplikasi, Edisi Ketujuh Jilid 2, Erlangga.
[9] Terplan, Kornel. (1992). Communication Network Management, Second Edition,
Englewood Cliffs New Jersey: Prentice Hall.
[10] Terplan, Kornel. (1997). Telecom Operations Management Solution With Net Expert,
Englewood Cliffs New Jersey: Prentice Hall.
[11] Swasta DH, Basu, & Irawan,. (1980). Manajemen Pemasaran Modern, Lembaga
Akademi Manajemen Perusahaan, Yogyakarta: YKPN.
[12] Muhidin, Sambas Ali, & Abdurahman, Maman, . (2007). Analisis Korelasi, Regresi,
Dan Jalur DalamPenelitian, CV Pustaka Setia.
[13] Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, . (2002). Perilaku Konsumen edisi revisi, Refika
Aditama.
[14] Adinugroho. (2002). Perilaku Konsumen, Studio Press.
[15] Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, Analis Perencanaan, Implemetasi
dan Kontrol; Terjemahan Jilid I, Edisi ke Sembilan, Jakarta: PT. Prinhallindo.
[16] Sumarwan, Ujang. (2003). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapan dalam
Pemasaran, Jakarta: PT.Gahalia Indonesia.
[17] Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
[18] Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: Penerbit
PT.Gramedia Pustaka Utama.
[19]Yusniantama, Hugo Dibo. (2005). Analisis Perilaku Konsumen terhadap Produk
Value Added Services dari Layanan Telekomunikasi Selular, Jakarta: Penerbit UI
Salemba.
[20] Kotler, Philip; Ang, Swee Hoon; Leong, Siew Meng; & Tan, Chin Tion. (2000).
Manajemen Pemasaran: Perspektif Asia, Buku 1, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
[21] Wibisono, Gunawan; Kurniawan, Uke; & Hartono, Gunadi Dwi. (2008). Konsep
teknologi Selular, Bandung: Informatika.
[22] Wibisono, Gunawan, & Hartono, Gunadi Dwi. (2008). Mobile Broadband, Tren
Teknologi Wireless Saat Ini dan Masa Datang, Bandung: Informatika.
[23] Wahyono, Teguh. (2006). 36 Jam Belajar Komputer Analisa Data Statistik dengan
SPSS 14, PT.Elexmedia Komputindo.
[24] Sarwono, Jonathan. (2006). Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS,
Yogyakarta: CV Andi Offset.
[25] Prastito, Arif (2004). Cara mudah mengatasi masalah statistic dan rancangan
percobaan dengan SPSS 12, Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
[26] Peter, J. Paul & Olson, Jeryy C. (1999). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran, Jakarta: Erlangga.
[27] Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
komentar : jadi dengan banyaknya pengguna internet saat ini yang diperkirakan sekitar 10,5% dari lebih 25 juta penduduk indonesia maka penjualan melalui internet terbilang cukup efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar